Senin, 28 Februari 2011

Pesta KeRa - Cinta Ahisla (Part 5)

0 komentar
Pesta KeRa - Cinta Ahisla (Part 5)
by: Andri Erpe


 ...Ahidi sedikitpun tidak bermaksud menyinggung perasaan sang monyet, justru sebaliknya… pada makhluk Allah yang satu ini Ahidi berdecak kagum. Why? Karena sang monyet menjalani hidup sesuai dengan fitrahnya…

Sang monyet sebagai perwakilan dari para binantang bukanlah makhluk hina di hadapan Penciptanya… Allah menciptakan monyet untuk kemudian diungkap dalam firman-Nya menjadi gambaran kehinaan manusia-manusia terkutuk yang telah menyimpang dari jalan-Nya…

Sepanjang petunjuk Sang pencipta, monyet-monyet beneran memang bukan diciptakan untuk mengemban jenis tugas seperti manusia, justru mereka adalah bagian alam yang akan setia melayani manusia dalam menjalankan tugasnya.

Ahidi teringat sebuah pesan ketika sang guru mengajarkan apa artinya makhluq..
- Makhluq adalah segala sesuatu yang diciptakan..
- Ruang… adalah makhluq yang diciptakan
- Waktu… adalah makhluq yang diciptakan
- Materi… adalah makhluq yang diciptakan
- Bahkan seluruh ‘kata keterangan’ sebagai sifat yang menempel pada materi itu pun adalah makhluq yang diciptakan..

Ketika semua komponen itu bersatu, maka orang pintar mengatakan bahwa ia adalah Energi. Sifat energi adalah bergerak, setiap gerak menunjukkan perubahan, setiap perubahan berarti baru, setiap yang baru pastilah ada awalnya, semua yang berawal muncul dari ketiadaan, ia ada karena alasan diciptakan, segala yang tiada tak pernah ada dengan sendirinya, ia tidak memohon untuk diadakan, hingga semua yang ada merupakan kepastian dari kuasa dan kehendak Sang Pencipta. Dia lah Allah SWT yang terus-menerus menciptakan bukan atas kesia-siaan, tapi dengan maksud dan tujuan yang jelas.. agar semua makhluq menjalankan PENGABDIAN kepada-Nya.

Kesadaran akan asal usul ketiadaan itulah yang membuat Ahidi selau bertanya-tanya, ”Mengapa aku hidup? Bukankah aku tak pernah memintanya?” Dalam perjalanannya... pertanyaan itu terus menerus ia ulang hingga tak terasa tiba lah Ahidi di sebuah hutan belantara, lau ia pun berhenti… menarik nafas… dan berteriak…

“YANG AKU TAU... SAAT INI… AKU… AHIDI… DI TEMPAT AKU BERADA, BERDIRI... MENGHADAPI KENYATAAN HIDUP… MEMBAWA SPIRIT UNTUK BERJALAN MENEMUI SANG PEMBERI HIDUP…”

Seketika itu pula, kerajaan kera berguncang gembira, riak dedaunan ikut bergoyang mengimbangi riang tawa dan jingkrak monyet-monyet yang bergelayun di rating-ranting pohon... angin pun berhembus halus seolah melambaikan untaian kata-kata indah dengan janji dan harapan untuk setia menemani, titik-titik embun menetes seolah menahan tangis haru atas kehadiran seorang hamba yang menyadari secuil arti hidup ini…


Di waktu yang sama, di Kerajaan Intelek… monyet-monyet berdasi tengah bersorak gembira pula, menyambut kedatangan sebuah pesta besar, bukan pesta dansa dan bukan pula pesta perkawinan, tapi pesta raksasa, ya.. pesta rakyat kera…
 
Oooo... rupanya pesta rakyat adalah pesta para pemimpin, pesta kejayaan manusia setengah dewa. Pestanya calon-calon tuhan yang berebut tahta di kancah kedaulatan rakyat… Pesta kompetisi pelipur ambisi para politisi untuk menentukan arah kehidupan di luar batas-batas ketetapan Sang Pemilik Hidup, sabotase atas hukum-hukum Sang Pencipta…

Ketika Ahidi diminta pendapat tentang pesta KERA, Ahidi berkata,”KEdaulatan RAkyat bukanlah pestaku… Pestaku adalah ketika aku berputar, bergerak dengan cepat, melingkari Pusat Orbit, berthawaf dan terus mendekat… merapat… dan terus melekat, terikat kuat... tersimpul kukuh dalam ketunduk patuhan kepada Dzat Sang Pemilik Kedaulatan Tertinggi dan Mutlak, ALLAH SWT.. tiada hak kedaulatan bagi yang lain, meskipun sebesar 'quark'...!"
 
to be continued...


Para Tirani - Cinta Ahisla (Part 4)

0 komentar
Para Tirani - Cinta Ahisla (Part 4)
by: Andri Erpe



Kembali pada peristiwa setahun yang lalu...

Ahidi menarik nafas panjang, rupanya perjalanan selama ini cukup berat dan melelahkan. Seluruh waktu hidupnya habis untuk mengejar sebuah ambisi, meraih cita-cita... mengharapkan sebuah perubahan. Ya! perubahan..!!!

Kebosanan Ahidi akan tingkah para Tirani, menumbuhkan karakter kebencian yang membabi buta. Bagaimana Ahidi tak muak, di negeri tempat ia hidup penuh dengan kebohongan para elite, terjadi eksploitasi manusia atas manusia yang lain, ketidakadilan, penindasan, pembodohan masyarakat, penipuan... dan segudang upaya para pembesar untuk tetap besar, asa para penguasa untuk tetap eksis mempertahankan kedaulatan, menghalalkan segala cara...

Kemuakkan Ahidi lebih menjadi-jadi ketika ia menganalisa bahwa jantung perekonomian di negerinya dikendalikan oleh konglomerat penjilat pantat pejabat, para pencetus program rakyat melarat, hingga Dokter hewan berkata,”... di negeri ini memang banyak berkeliaran binatang pengerat alias tikus dengan prosentase kenaikan populasinya yang terus meningkat setiap tahunnya...”

Tokoh politik di negeri itu pun ikut-ikutan gerah seraya berkata,” Saat ini telah terjadi penjajahan para Tirani, rakyat hanyalah menjadi nama yang dikemas halus bagi sebuah kenyataan budak-budak yang telah direnggut hak kemerdekaannya..” Baru saja Ahidi mendengar ucapan itu di televisi kemarin, hari ini ditemukan kabar bahwa sang politikus mengalami kecelakaan parah, mobilnya masuk ke jurang.. dan MELEDAK...Aneh!

Kemudian para ahli medis diterjunkan untuk menganalisa kasus kecelakaan ini.. Munculah sebuah pendapat kontroversial mengenai upaya-upaya konspirasi para penguasa sebagai dalang yang harus bertanggungjawab atas peristiwa ini, maklumlah.. statemen sang politikus menyinggung perasaan sang Raja.. Esoknya, setelah gosip ini ramai di kalangan para dokter, Sang dokter ahli pun dicabut izin prakteknya, ia dituntut telah melanggar kode etik kedokteran.. ADA-ADA SAJA...

Seminggu yang lalu, para mahasiswa penyelenggara even organizer sebuah seminar mengalami kasus serupa, mereka menerima voucher menginap gratis di kantor polisi gara-gara tema yang diangkat dalam seminarnya banyak menyindir ketidakadilan para Tirani. Sepulang dari hotel berpintu besi, mahasiswa-mahasiswa itu di sidang langsung oleh rektornya... Sehari sebelum sidang itu, rupanya sang rektor telah DITEROR orang misterius dengan membawa senjata yang cukup mudah dikenali bahwa mereka adalah aparat. Alhasil, di ujung sidang, para EO pun dipecat dari satus kemahasiswaannya, akhirnya... mereka mengisi kemerdekaan di negeri itu dengan mempertinggi prosentase pengangguran, kemiskinan dan kejahatan.. Hanya itulah yang bisa mereka sumbangkan sebagai wujud dari penghormatannya kepada pahlawan-pahlawan pencetus kemerdekaan dahulu... Jargon mereka,”rakyat adil makmurnya kapan?”

Belum lagi cerita teman-teman sindikat,”... Jaringan narkoba di negeri ini sulit terbongkar, karena dalang-dalangnya adalah orang-orang berseragam yang berlambang bintang...” Isu itu semerbak seiring dengan ramainya penangkapan para pengedar recehan, sekedar kambing hitam kejahatan moral... Ramai pula kisah dari ‘bidadari penjual daging mentah’... yang menurut mereka, kebanyakan pelanggannya adalah wakil-wakil rakyat yang memanfaatkan fasilitas perjalanan dinas di hotel-hotel berbitang.. Seperti biasa, akhirnya sang biang gosip pun kandas di jeruji besi dengan makanan kegelapan dan minuman keterasingan.




Peristiwa seperti itu sudah sering terjadi dan menjadi rahasia umum di negeri tempat Ahidi tinggal... barangkali kenyataan ini memang sengaja diciptakan bukan sebagai rahasia, tapi.. agar orang-orang yang berani melawan Tirani menjadi jera.. bahkan dengan peristiwa itu, sang Raja pun menunjukkan Taringnya.. Cuman monyet-monyet kecil dan pengecut sajalah yang segera bubar hanya karena melihat dua buah Taring Harimau yang belum tentu menggigitnya..

Ahidi sempat berfikir,” Apakah rakyat negeri ini cuman kumpulan monyet pencari pisang yang kerjanya hanya berebut makanan dan berburu perempuan alias si monyet betina kembang desa, eh maaf.. si kembang hutan...???

Ahidi... Ga mau jadi monyet jantan!!!, bukan karena calon istrinya pasti monyet betina... Tapi karena Ahidi menyadari bahwa dirinya adalah manusia yang diciptakan untuk MULIA...

Tapi sayang... kebencian Ahidi yang membabi buta, membuat dirinya kehilangan CINTA...


to be continued...



Mencari Cinta - Cinta Ahisla (Part 3)

0 komentar
Mencari Cinta - Cinta Ahisla (Part 3)
by: Andri Erpe


 ...AHIDI bukan jebolan kampus intelek tapi cukup melek perkembangan dunia; Ahidi bukan anak kemarin sore, tapi sampai sore kemarin dia lewati hidup dengan kedewasaan berfikir, berasa dan bertindak; Ahidi bukan anak kampungan, tapi hampir tiap kampung dia datangi; Ahidi ga gaul-gaul amat tapi gaul dikit ga pake amat..

Kelebihan Ahidi.. bisa berteman dengan siapapun, kapanpun dan di manapun; Ahidi punya aura SIMPATI, dengan pakaian ketaqwaan ukuran XL, sehingga menjadi MENTARI bagi orang sekitarnya; Ahidi ramah dan pandai menghargai orang lain, Ahidi punya prinsip dan pendirian yang tak mudah goyah, ia selalu membawa warna dan spirit kehidupan;

Ahidi bukan manusia pada umumnya, tapi yang paling pasti.. Ahidi ga pernah merasa dirinya menjadi seperti itu, baginya hidup adalah bagaimana ia bekerja untuk meraih CINTA...

CINTA... sebuah kata yang pernah ia lirik tipis setahun yang lalu
CINTA... sebuah kata yang membawa dirinya mengembara
CINTA... sebuah kata yang memberi kesan terdalam di hatinya
CINTA... yang kini sebatas kata para pecinta, sekerdil istilah orang-orang mabuk yang selebor pikirannya, sebatas nyanyian dangdut goyangan hati, atau sekedar dorongan nafsu syahwat menuju langkah sesat tak terarah

Tapi... Mungkinkah Ahidi bertemu dengan CINTA?

Kalaulah dia mengingat peristiwa setahun yang lalu, ketika seorang Tua tiba-tiba melemparkan sebuah kertas lusuh penuh gambar dan tulisan aneh seraya berpesan, ’’Hidup di dunia cuman sekali!!!” lalu Sang Tua pun pergi meninggalkannya...

Sejak saat itu, Ahidi memikirkan CINTA, Ahidi selalu mencoba merasakan CINTA, dan Ahidi tak pernah berhenti mencari CINTA...

Saat ini... ketika SANG KHALIQ Hadir Menyaksikan, Menatap hati dalam-dalam, Mendengar lintasan pikiran dan perasaan dengan sangat halus, Mengetahui seluruh bersitan niat dan rencana, bahkan Menggenggam seluruh pergerakan alam, seraya seluruh makhluq pun melihat... Ahidi mencari CINTA di medan kampus intelek...

To be continued...

Kamis, 24 Februari 2011

SEX and DRUGS - Aleister Crowley - HEDONISME (Bag. 1)

0 komentar
by: Ibrahim Ahmad -  R.E.V.O.L.U.S.I  L.A.S.K.A.R  K.E.L.A.N.A



Dua kata itu telah mengalami revolusi.. bahkan hingga kini revolusi itu masih terus berlangsung.. Aku menulis hal ini bagi mereka yang pernah atau sedang menjadi objek revolusi ini.. Tapi bagi mereka yang belum,  bersyukurlah.. berhati-hatilah dan jangan pernah memimpikannya sedikit pun.. karena ini awal dan akhir dari KEHANCURAN !!!
 

Perhatikan kalimat-kalimat seperti ini:

“Kecil bahagia, Muda foya-foya, Tua kaya raya”

“Muda foya-foya, Tua kaya raya, Mati masuk surga” 

“Kuingin hidup 1000 tahun lagi”

“Forever Young”

"Lakukan apapun, yang penting tidak merugikan orang lain"

"Gue nggak takut dosa. Kan kita sama-sama mau, jadi nggak ada paksaan. Dosa terjadi kan kalau ada paksaaan. Gitu menurut gue!"

"carpe diem: raihlah kenikmatan sebanyak mungkin selagi kamu hidup"

"Bergembiralah engkau hari ini, puaskanlah nafsumu, karena besok engkau akan mati". 

“lakukan apa kehendakmu” akan menjadi keseluruhan hukum.. cinta adalah hukum.. cinta adalah kehendak.. tidak ada hukum melebihi “lakukan apa kehendakmu”. 
(The Book of The Law, Aleister Crowley, 1904) 


Hedonisme bukanlah sesuatu yang berkembang secara alami.. Anda harus menyadari bahwa ini dibangkitkan oleh sebuah mesin raksasa.. bahwa ini adalah gerakan revolusi.. bahwa muda-mudi adalah sasaran yang strategis untuk rencana ini.. Maka Anda akan melihat terbentuknya watak-watak hedonis, pragmatis, individualis dan apolitis melekat pada gaya hidup manusia saat ini.. seolah-olah itu semua muncul semata-mata karena dorongan naluri dan keakuan-nya.. Padahal, mereka semua telah masuk dalam arus REVOLUSI SEX and DRUGS...

Kenyataan ini adalah buah dari kerja keras syaithan yang menyusun langkah-langkahnya secara matang.  

Nge-hedon, itulah istilah muda-mudi modern.. Sekedar justifikasi, bahwa prilaku inidapat diinisiasi oleh  beragam alasan seperti untuk menghindari stress, meniru gaya hidup teman dan tokoh idola ataupun hanya karena coba-coba saja awalnya.





Hedonisme berasal dari bahasa Yunani Hedone yang berarti kesenangan atau kenikmatan, adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama dalam hidup. Bersenang-senang, pesta-pora, dan pelesiran merupakan ritual hidup, entah apakah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. 

Hidup ini hanya sekali kawan, puaskanlah! Rasakanlah hidup ini senikmat-nikmatnya, sebebas-bebasnya, sepuas-puasnya demi memenuhi keinginan yang tanpa batas, Maka bergembiralah sepanjang hari..

Akhirnya, manusia yang telah memenuhi kebutuhannya, berupaya untuk memuaskan hampir semua keinginannya. Bahkan, sebagian keinginan-keinginan yang tidak begitu penting ditempuh pula hanya sekedar mengejar prestise, kebanggaan serta kecongkakan.


Dari golongan penganut paham inilah muncul Nudisme (gaya hidup bertelanjang). Pandangan mereka terangkum dalam pandangan Epikuris yang menyatakan, "Bergembiralah engkau hari ini, puaskanlah nafsumu, karena besok engkau akan mati".

Di masa lalu, misalnya pada masyarakat Hellenis, tampilan gaya hidup hedonis berupa pengumpulan kekayaan; berkumpul di dan dalam theater [colleseum] sambil menonton opera; hura-hura pada arena pertarungan antara manusia-manusia dan manusia-binatang buas; perjudian, pesta pora [termasuk pesta seks dan penyimpangan seksual]. Bahkan, para kaisar, pada masa lalu, menjadikan perang dan darah sebagai salah satu sumber kesenangan.


Bagi anda yang merasa sedang dilanda HEDONISME, atau paling tidak pernah merasakannya.. ada baiknya anda mengenal sekilas saja tentang tokoh yang satu ini..

ALEISTER CROWLEY, dan inilah gelar yang diberikan kepadanya "Bapak Kebudayaan Modern".. atau sebagian orang mengatakan "Bapak Satanisme Modern".



 
Aleister Crowley (lahir Edward Alexander Crowley lahir 12 Oktober 1875 – meninggal 1 Desember 1947 pada umur 72 tahun) adalah seorang penulis, hedonis, penggemar catur, pemanjat gunung, dan revolusioner seksual dari Inggris. Ia dilahirkan di 36 Clarendon Square di Royal Leamington Spa, Warwickshire. Ayahnya, Edward Crowley, memiliki usaha brewery dan ibunya, Emily Bertha Bishop, adalah keturunan dari Devon dan Somerset.
Pada Desember 1896, Crowley mulai mendalami okultisme dan mistisisme. Ia kemudian menerbitkan buku puisinya yang pertama berjudul Aceldama. (dari Wikipedia)

Satanisme merupakan landasan penting pada pembentukan dan perkembangan kebudayaan modern.. dan ALEISTER CROWLEY adalah pelopor satanisme modern.. yang meletakkan landasan bagi kebudayaan modern.. pondasi dari sistem dajjal.

Anggota “The Golden Dawn” yang terkenal paling kejam adalah orang yang mengaku dirinya satanis Aleister Crowley.. yang menjuluki dirinya sendiri sebagai ‘jahanam’.

Sedikit orang yang menyadari bahwa Aleister Crowley tidak hanya menjadi “bapak satanisme modern”, tapi juga menjadi “bapak kebudayaan modern”, “manusia paling terkutuk di muka bumi”.

Crowley menyatakan, roh jahat yang akhirnya dia ketahui sebagai shaithan telah mendiktekan sebuah buku kepadanya pada tahun 1904 dengan judul “buku hukum”. Di bawah judul bab hukum thelema, buku hukum itu menyatakan: buku ini meletakkan undang-undang tingkah laku yang sederhana.. “lakukan apa kehendakmu” akan menjadi keseluruhan hukum.. cinta adalah hukum.. cinta adalah kehendak.. tidak ada hukum melebihi “lakukan apa kehendakmu”.


HEDONISME : suatu paham yang esensi utamanya untuk menghindari kesengsaraan dan menikmati kebahagiaan sebanyak mungkin dalam kehidupan dunia.

Alhasil...
Ini Data yang Pernah Ada di Indonesia:  (mungkin anda bisa menambahkan lebih detail lagi..)
  • Lebih dari 2 juta remaja Indonesia ketagihan Narkoba (BNN 2004)
  • Lebih 8000 remaja terdiagnosis pengidap AIDS (Depkes 2008)
  • Lebih dari 60% remaja SMP dan SMA Indonesia, sudah tidak perawan lagi.
  • Sebanyak 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman, petting, dan oral seks.
  • Sebanyak 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.
  • Sebanyak 21,2% remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi.
  • Dari 2 juta wanita Indonesia yang pernah melakukan aborsi, 1 juta adalah remaja perempuan.
  • Sebanyak 97% pelajar SMP dan SMA mengaku suka menonton film porno.  
  • Berdasarkan laporan triwulan situasi perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sampai dengan 30 Juni 2010 oleh Kementrian Kesehatan RI, secara kumulatif kasus AIDS telah mencapai 21770 kasus, dimana kelompok umur 20 – 29 adalah kelompok dengan persentase kasus AIDS tertinggi di Indonesia. Dalam laporan ini dinyatakan pula bahwa kasus utama penularan kasus AIDS adalah melalui heteroseksual di kalangan muda-mudi.     
 Maka berdzikirlah..

“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”  
(QS Huud, 11 : 15 - 16)  

Bersambung ..

Kampus Intelek - Cinta Ahisla (Part 2)

0 komentar
Kampus Intelek - Cinta Ahisla (Part 2)
by: Andri Erpe



Setahun kemudian…
 
Di sebuah pinggiran kota, di tengah hilir mudiknya manusia semi metropolitan dengan berbagai aksesoris kesibukan.. terlihat di ujung jalan, seorang 'pemuda antah berantah' yang tengah berjalan, wajahnya tampak bersinar, semangatnya terlihat dari gairah bicaranya ketika ia menyapa orang yang didapatinya sendirian, santun bahasa tubuhnya memperkaya keelokan dan kedewasaan sang pemuda. Rupanya dia tengah menghampiri seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri.

Konon kabarnya, tidak semua orang bisa masuk perguruan tinggi itu, hanya orang-orang borju 'n the best intelektual saja yang tersaring masuk di jaring laba-laba komoditi profesor, industri pendidikan yang cukup jual tampang gengsi individualistis… Orang-orang ‘terbaik’ versi tuhan intelek berkumpul di kampus ini. Emang ga kepalang, lulusan kampus ini jual dirinya dengan harga dollar, kalaupun pake rupiah pasti bikin kelimpungan komisaris pabrik, belum lagi biasanya kalau lulusan kampus ini cowok, pastinya diburu cewek-cewek materialism versi 2009 yang Pro Kemapanan… tapi kalo lulusannya cewek, ga tau kapan nikahnya, ampir ga kepikiran kali.. mungkin terlalu sibuk ngurusin kacamatanya yang segede-gede keler. Anak gaul juga banyak... biasanya mereka anak-anak kolong yang dipaksain masuk sama babeh n' mamihnya lantaran gengsi..

Biasanya kalo kuliah disitu, emang hampir ga bakalan sempet mikirin orang lain. Untuk menyelesaikan tugas pribadi aja, kayaknya waktu 24 jam belum cukup, mana kejar2 ama bobo lagi. Tapi jangan salah... mereka adalah mahasiswa kebanggaan para orang tuanya, kadang tetangganya aja ikut-ikutan bangga kalo ada anak kampungnya bisa sekolah disitu.. GILE!

 
Kata orang pinter, intelektualitas mereka terlalu tinggi. Sampai-sampai aspek kecerdasan emosinya ga pernah tersentuh, cenderung individualis dan kurang mau berbagi.. Bagi sebagian mereka yang spiritualitasnya muncul, biasanya cenderung aktif di kegiatan-kegiatan islam yang ga beresiko, cukup untuk bisa sholeh sendirian, ga dulu mikirin yang lain-lain.. yang penting kuliah selesai,

Emang abis kuliah mau ngapain? Cari kerja …
Emang kerja buat apa? Biar dapet duit banyak...
Trus kalo udah dapet duit banyak ngapain? Bisa hidup berkeluarga dengan tenang..
Abis berkeluarga ngapain? Ya punya anak dong...
Abis punya anak ngapain lagi? ya... nyekolahin anak biar pinter-pinter kaya bapaknya dulu..
Abis anaknya pinter ngapain? Ya, gampang cari kerja...
Cari kerja yang bisa dapet duit kayak tadi? ato kerja yang ga usah dapet duit? Ya dapet duit dong...
Abis dapet duit gmn lagi om? Ya hidup berkeluarga dengan tenang...
Itu kan anak-anak, trus Om sendiri bapaknya yang udah berkelurga dengan tenang mau ngapain? Ya hidup di hari tua dengan damai dong..
Trus abis tua dan damai ngapain lagi?....

MAMPUS kau!!!, nanya ga pake aturan, nyeroscos terus...
dasar kampret!

Upps, maaf Om... Abis, muter nya gitu-gitu terus sich, kaya kucing piaraan saya aja. Hidup mandiri, cari makan sendiri, cari istri sendiri, punya anak, kasih makan anak, ngajarin anaknya mandiri biar bisa cari makan sendiri, anaknya punya anak, ngajarin anaknya biar mandiri, biar bisa cari makan sendiri, anaknya anak punya anak lagi, cari makan lagi, MUTEERRRR terus...

Kurang lebih itulah gambaran yang ada di kepala mereka. Hidup bagi mereka adalah meraih kecukupan, kesenangan, kebanggaan, kehormatan, ketenangan dan kedamaian VERSI TUHAN INTELEK..

AHIDI, Sang pemuda tangguh.. rupanya mengetahui keadaan mereka... sehingga hampir setiap hari ia ada di sekitar kampus itu.
Sebenarnya, Apa yang Ahidi cari... ?

 to be continued..

Deklarasi Pembentukan Negara Israel

0 komentar
by: Ibrahim Ahmad -  R.E.V.O.L.U.S.I  L.A.S.K.A.R  K.E.L.A.N.A

Apabila anda telah membaca keseluruhan The Protocols of the Learned Elders of Zion, maka mungkin anda akan menyatakan hal yang sama dengan ku. Apa yang aku nyatakan adalah bahwa 24 pasal itu adalah AYAT-AYAT SYAITHAN, semuanya tidak lebih dari upaya makar terhadap ALLAH SWT dan tipuan bagi ummat manusia bani Adam.

Deklarasi Pembentukan Negara Israel adalah wujud kongkrit perjuangan para syaithan dalam membangun RUMAH nya.. dengan tekad untuk menyatukan semua bangsa dan negara yang ada dalam satu naungan kendali PENJAJAHAN nya, 'The New World Order'.

Bangsa dan negara manapun yang tidak menyadari tipu daya itu, maka akan menjadi teman-teman syaithan dan menyerahkan kendali kepada thaghut itu. SUKARELA ataupun TERPAKSA !!!

Hanya sayang di sayang.. ALLAH SWT sebaik-baik pembalas tipu daya.. sehingga aku yakin!!! Konspirasi itu sedang menuju KEHANCURAN nya..


Tapi aku akan selalu bertanya.. ya! kepada ANDA!!!
Apakah Anda hanya akan menjadi penonton dan ikut dalam kehancurannya ??? ataukah akan melawan syaithan-syaithan (thaghut) itu demi meraih KEMULIAAN Anda di hadapan ALLAH SWT ???

Semuanya terserah Anda.. Salam Revolusi !!!



THE DECLARATION OF THE ESTABLISHMENT OF THE STATE OF ISRAEL
May 14, 1948

Proklamasi ini dapat dibagi menjadi empat bagian: 
  1. bagian yang menggambarkan sejarah bangsa Yahudi, 
  2. perjuangan untuk memperbaharui kehidupan politik dan pengakuan internasional atas hak ini, 
  3. bagian operasi yang menyatakan pembentukan negara; bagian yang menyatakan prinsip-prinsip yang akan memandu Negara Israel, dan 
  4. banding kepada PBB, penduduk negara Arab , negara-negara Arab dan Yahudi dunia. 



Berikut ini kurang lebih terjemahan bahasa Indonesianya:

Tanah Israel adalah tempat kelahiran bangsa Yahudi. Di sini rohani mereka, agama dan identitas nasional dibentuk. Di sini mereka mencapai kemerdekaan dan menciptakan sebuah budaya nasional dan signifikansi universal. Di sini mereka menulis dan memberikan Alkitab kepada dunia.

Diasingkan dari Tanah Israel, orang-orang Yahudi tetap setia di semua negara dispersi mereka, tidak pernah berhenti berdoa dan berharap untuk kembalinya mereka dan pemulihan kebebasan nasional mereka.


Terdorong oleh asosiasi bersejarah orang-orang Yahudi berusaha selama berabad-abad untuk kembali ke tanah nenek moyang mereka dan mendapatkan kembali kenegaraan mereka. Dalam beberapa dekade terakhir mereka kembali di massa mereka. Mereka reklamasi padang gurun, menghidupkan kembali bahasa mereka, membangun kota-kota dan desa, serta mendirikan sebuah komunitas yang kuat dan terus tumbuh, dengan ekonomi dan budaya hidupnya sendiri. Mereka mencari perdamaian belum siap untuk mempertahankan diri. Mereka membawa berkat-berkat kemajuan bagi semua penduduk negeri dan memandang ke depan untuk kemerdekaan berdaulat.


Pada tahun 1897 Kongres Zionis Pertama, terinspirasi oleh visi Negara Yahudi Theodor Herzl, menyatakan hak orang-orang Yahudi untuk kebangkitan nasional di negara mereka sendiri. Hak ini telah diterima oleh Deklarasi Balfour 2 November 1917, dan kembali ditegaskan oleh mandat Liga Bangsa-Bangsa, yang memberikan pengakuan internasional eksplisit untuk hubungan bersejarah orang-orang Yahudi dengan Palestina dan hak mereka untuk menyusun kembali National Home mereka.


Bencana yang baru-baru ini melanda orang-orang Yahudi, pembantaian jutaan orang Yahudi di Eropa, lagi-lagi membuktikan kebutuhan untuk memecahkan masalah tunawisma dan kurangnya kemerdekaan rakyat Yahudi dengan cara pendirian kembali Negara Yahudi, yang akan membuka pintu gerbang untuk semua Yahudi dan memberkati orang-orang Yahudi dengan kesetaraan status antara keluarga bangsa-bangsa.


Orang-orang yang selamat dari holocaust Nazi di Eropa, dan juga orang-orang Yahudi dari tanah lainnya, tidak terhenti dari upaya untuk mencapai Eretz Israel, dalam menghadapi kesulitan, hambatan dan bahaya, dan belum berhenti untuk mendesak hak mereka untuk hidup yang bermartabat, kebebasan dan jujur bekerja keras di tanah leluhur mereka.


Dalam Perang Dunia Kedua orang Yahudi di Palestina memberikan kontribusi penuh kepada perjuangan bangsa-bangsa yang mencintai kebebasan melawan kejahatan Nazi. Pengorbanan tentara mereka dan upaya perang mereka mendapatkan hak mereka untuk peringkat dengan bangsa-bangsa, yang didirikan PBB. Pada tanggal 29 November 1947, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi Resolusi memerlukan pembentukan sebuah Negara Yahudi di Palestina. Majelis Umum dipanggil penduduk negara untuk mengambil semua langkah yang diperlukan pada bagian mereka untuk mencantumkan rencana berlaku. Pengakuan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai hak orang-orang Yahudi untuk mendirikan negara merdeka nya ini tidak bisa diganggu gugat.


Ini adalah hak alami dari orang-orang Yahudi untuk memimpin, seperti halnya semua bangsa lain, sebuah eksistensi kemerdekaan di Negara berdaulat nya.


OLEH KARENA ITU KAMI, para anggota Dewan Nasional, mewakili orang-orang Yahudi di Palestina, dan Gerakan Zionis Dunia, terpenuhi bersama dalam pertemuan khusyuk hari ini, hari berakhirnya mandat Inggris untuk Palestina, dan berdasarkan alam dan sejarah hak rakyat Yahudi dan dari Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.


KAMI DENGAN INI MEMPROKLAMASIKAN berdirinya Negara Yahudi di Palestina untuk disebut 'Medinal Israel (Negara Israel). KAMI DENGAN INI MENYATAKAN bahwa, seperti dari berakhirnya Mandat Inggris di tengah malam, 14-15 Mei 1948, dan menunggu pengaturan dari badan terpilih sah Negara sesuai dengan Konstitusi, yang akan dibuat oleh Konstituante Majelis tidak lebih dari 1 Oktober 1948, Dewan Nasional bertindak sebagai Dewan Negara Sementara, dan bahwa Administrasi Nasional merupakan Pemerintahan Sementara Negara Yahudi, yang akan dikenal sebagai Israel.


NEGARA ISRAEL akan terbuka untuk imigrasi orang Yahudi dari seluruh negara dispersi mereka, akan mempromosikan pembangunan negara untuk kepentingan semua penghuninya, akan didasarkan pada prinsip-prinsip kebebasan, keadilan dan perdamaian yang dipahami oleh para nabi Israel, akan menegakkan kesetaraan sosial dan politik penuh dari semua warga negaranya, tanpa membedakan agama, ras atau seks akan menjamin kebebasan beragama, hati nurani, pendidikan dan budaya; akan menjaga Tempat Suci dari semua agama, dan setia akan menegakkan prinsip-prinsip Piagam PBB.


NEGARA ISRAEL akan siap untuk bekerja sama dengan organ-organ dan perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam pelaksanaan Resolusi Majelis tanggal 29 November 1947, dan akan mengambil langkah-langkah untuk membawa tentang Uni Ekonomi atas seluruh Palestina. Kami menyerukan kepada PBB untuk membantu orang-orang Yahudi di gedung Negara dan mengakui Israel dalam keluarga bangsa-bangsa. Di tengah agresi wanton, kami belum menyerukan kepada penduduk Arab  dari Negara Israel untuk melestarikan cara-cara damai dan berperan dalam pengembangan Negara, atas dasar dan kesamaan kewarganegaraan penuh dan representatif dalam semua badan dan lembaga - sementara dan permanen.


Kami mengulurkan tangan kami dalam damai dan bertetangga untuk semua negara-negara tetangga dan masyarakat mereka, dan mengundang mereka untuk bekerja sama dengan bangsa Yahudi merdeka untuk kebaikan semua. Negara Israel siap untuk memberikan kontribusinya terhadap kemajuan Timur Tengah secara keseluruhan.


Panggilan kami kepada orang-orang Yahudi di seluruh dunia untuk berlomba ke sisi kami dalam tugas imigrasi dan pembangunan dan untuk berdiri bersama kami dalam perjuangan besar untuk pemenuhan impian generasi untuk penebusan Israel.


Dengan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, kita menetapkan tangan untuk Deklarasi ini, pada Sidang Dewan Negara Sementara, pada malam hari Sabat, yang kelima dari Iyar 5708, hari keempat belas bulan Mei, 1948.


Penanda
tangan


David Ben-Gurion, Daniel Auster, Mordechai Bentov, Isaac Ben-Zvi, Eliyahu Berligne, Fritz (Peretz) Bernstein, Rabbi Wolf Gold, Meir Grabovsky, Isaac Gruenbaum, Dr Abraham Granovsky (Granott), Eliyahu Dobkin, Meir Wilner-Kovner, Zerach Wahrhaftig, Herzl Vardi,
Rachel Cohen, Rabbi Kalman Kahana, Saadia Kobashi, Rabbi Isaac Meir Levin, Meir David Loewernstein, Zvi Luria, Golda Myerson (Meir), Nachum Nir, Zvi Segal,  Rabbi Yehuda Leib Fishman (Maimon), David Zvi Pinkas, Aharon Zisling, Moshe Kolodny (Kol), Eliezer Kaplan,
Abraham Katznelson, Felix Rosenblueth (Rosen), David Remez, Berl Repetur, Mordechai Shattner, Ben Zion Sternbery, Bechor Shitreet, Moshe Shertok (Sharett). 

Berikut ini adalah naskah aslinya, ditulis dalam teks Ibrani:



Lagu Kebangsaan

Pada proklamasi Israel pada tahun 1948, lagu ini dijadikan lagu kebangsaan Israel.
Teks Ibrani : (bahasa asli) כל עוד בלבב פנימה נפש יהודי הומיה ולפאתי מזרח קדימה עין לציון צופיה עוד לא אבדה תקותנו התקוה בת שנות אלפים להיות עםחופשיבארצנו ארץ ציון וירושלים

Artinya : Jauh di lubuk hati, nafas seorang Yahudi mendesah, dan sampai ke ufuk timur, mata tetap memandang Sion, Tetapi harapan kami tidaklah hilang, Harapan selama dua ribu tahun, Menjadi orang merdeka di tanah sendiri, Tanah Sion dan Yerusalem  

Hatikva merupakan lagu kebangsaan Israel. Kata Ibrani ini arti harafiahnya adalah "Harapan".
Lirik Hatikvah digubah oleh Naphtali Herz Imber (1856-1909) di Jassy pada tahun 1878. Ia berasal dari Galisia (sekarang berada di Polandia, Rumania dan Ukraina).





Ingatlah sahabatku:

"... Mereka memikirkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya."
(QS. Al Anfaal, 8 : 30)

"Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaithan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaithan itu adalah lemah."
(QS. An-Nisaa', 4 : 76)




Selasa, 22 Februari 2011

Peta Cinta - Cinta Ahisla (Part 1)

0 komentar
Peta Cinta - Cinta Ahisla (Part 1)
by: Andri Erpe



Diangkat dari kisah nyata, ditemukan dalam sebuah lembaran wasiat, tentang cerita tersurat penuh makna di kedalaman yang tersirat, jauh lebih hening dari apa yang pernah terpendam di lubuk dan benak yang paling dalam..

Katakanlah ‘AHISLA’, sebuah jalan yang dulu pernah nampak di secarik peta sejarah bumi ini, membentang lurus dengan liku-liku kerikil tajam dan bebatuan besar nan terjal dengan berbagai jenis dan bentuk, beraneka dengan ragam dan corak, seolah-olah membuat orang enggan untuk menapakinya, sekilas terlihat menyesakkan, sekilas jauh nampak tujuan seakan tak kan pernah sampai di ujungnya.

Katakanlah ‘AHIDI’, seorang pemuda tangguh yang sedang termenung, duduk di atas sebuah batu agak lebar yang cukup baginya untuk bersila, mengerutkan dahi, membolak-balik sebuah kertas lusuh dengan catatan dan tulisan yang belum pernah ia baca dan dengar sebelumnya. Lika-liku gambar dalam kertas itu menghiasi kekusaman yang menunjukkan bahwa peta itu mungkin telah ribuan tahun tersimpan, membuat ia semakin mengernyitkan dahi dan menggeleng-gelengkan kepala, kadang kala kepalan tangannya yang besar dia pukulkan ke samping kepalanya yang mulai beruban, matanya ia sipitkan seolah dengan begitu menjadi jawaban ‘apa sebenarnya maksud kertas ini?’, tapi apalah dikata ‘jawaban’ tak pernah keluar dari jutaan memori otaknya, yang lahir hanyalah sebuah pertanyaan konyol, “Kenapa orang tua tadi memberikan kertas ini padaku? Dasar orang tua gila.. bikin pusing kepala, padahal banyak urusan yang lebih penting yang harus aku pikirkan dan jalankan, kertas kuno ini malah menambah persoalan…”

Hampir saja kertas itu ia buang, kecuali hati kecilnya yang selalu menolak, bahkan seolah mengatakan ‘jangan!’, seolah berbisik ‘lihatlah lagi!’, seolah berkata ‘bacalah!’.

Tak tahan dengan kebingungannya, akhirnya Ahidi melemparkan kertas itu, masih tak jauh di hadapannya. Lalu beranjaklah dia untuk pergi mencari kesejukan alam, menghirup udara segar, melupakan peristiwa anehnya, mencari suasana baru… Tapi tak sengaja ujung mataya melirik tipis, agak buram memang, tapi nampak jelas bagi matanya yang belum kena minus or silinder.. Di ujung peta ia menemukan sebuah kata, satu-satunya kata yang bisa ia mengerti artiya, mulai ia membelalakkan mata, menggosok dengan tangannya, semakin jelas.. semakin jelas.. Kemudian ia pun mendekat, jantungnya berdegup kencang, diambilah kertas itu lagi, tangannya sedikit bergetar dan ia pun bergumam, “…CINTA…”


to be continued..

CINTA AHISLA - Pengantar

0 komentar
by: Ibrahim Ahmad -  R.E.V.O.L.U.S.I  L.A.S.K.A.R  K.E.L.A.N.A

http://thesecretofspirit.blogspot.com/search/label/Cinta%20Ahisla%201-Andri%20Erpe

Dari blog ini aku coba minta izin untuk copas kisah berjudul 'Cinta Ahisla' yang tercatat 'by: 'Andri Erpe'..



Menurut yang punya blog ini (ki asyadd; meskipun sudah tdk aktif lagi) bahwa cerita ini (Cinta Ahisla) bukan untuk komersil. Katanya, siapapun yang mau men copasnya silahkan saja. Pesannya; untuk maksud tepatnya dari cerita itu mungkin cuma penulisnya yang tahu.. pembaca hanya akan menangkapnya sesuai paradigma masing-masing. Oleh karenanya, menurut pemilik blog tadi.. apabila ada pertanyaan atau apapun mengenai cerita itu, anda bisa tanya langsung di FB nya.. ini linknya:


Apa arti dari 'Cinta Ahisla'

Sampai saat ini penulis belum memberitahukan artinya.. Hanya saja ia pernah mengatakan bahwa artinya akan ditemukan di akhir cerita..

Cerita ini kuambil sebagai pengisi kolom 'DARI SAHABAT'.. dan akupun akan mencari catatan-catatan lain, dari penulis lain, untuk SAHABAT REVOLUSI !!!


Senin, 21 Februari 2011

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

0 komentar
by: Ibrahim Ahmad -  R.E.V.O.L.U.S.I  L.A.S.K.A.R  K.E.L.A.N.A

Tulisan ini aku ambil dari berbagai sumber, dan anda pun bisa mencarinya sendiri.. hanya saja, aku ingin mengomentari beberapa hal yang menurutku penting..
 
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (Jumat, 17 Agustus 1945 M atau 17 Ramadan 1365 H) dibacakan oleh Ir. Soekarno yang didampingi oleh Drs. Muhammad Hatta di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini, Jakarta Pusat.

Sepulang Peristiwa Penculikan Rengasdengklok (atas desakan para Pemuda Sosialis), inilah sebuah pernyataan kemerdekaan yang sebelumnya di dalam pidatonya Soekarno ada mengatakan “…sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan tanah air di tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib di tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya…”

Padahal sebelumnya Syahrir telah menyusun teks proklamasi dan telah dikirimkan ke seluruh Jawa untuk dicetak dan dibagi-bagikan. Ada sebaris teks proklamasi yang diingat oleh Des Alwi yaitu :  “Kami bangsa Indonesia dengan ini memproklamirkan kemerdekaan Indonesia karena kami tak mau dijajah dengan siapa pun juga." Hal ini dikuatkan dalam sebuah buku berjudul Sjahrir yang dikarang oleh Rudolf Mrazek yang mengatakan bahwa  teks proklamasi yang dibacakan oleh dr.Soedarsono diketik sepanjang 300 kata. Namun Sjahrir mengatakan kehilangan teks proklamasi yang disimpannya.

Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap, Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Saat itu BPUPKI (sebelum berubah menjadi PPKI) telah mempersiapkan Naskah Proklamasi sbb:

Teks Proklamasi Versi BPUPKI

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan. Bangsa Indonesia di zaman dahulu telah mempunyai riwayat mulia dan bahagia, yang batas-batasnya meliputi seluruh kepulauan Indonesia sampai ke Papua, malah melampaui ke daratan Asia sampai ke batas-batas tanah Siam; negara merdeka, yang dalam perhubungan perdamaian dan persahabatan dengan negara-negara merdeka di daratan Asia, menyambut tiap-tiap bangsa yang datang dengan kemurahan hati.

Kedatangan bangsa-bangsa Barat di Indonesia, membawalah bencana kepada bangsa Indonesia itu. Lebih dari tiga abad meringkuklah bangsa Indonesia di bawah kekuasaan Belanda dengan haluan politik jahat: memecah-mecah persatuan kita, menghina, menginjak-injak rasa kehormatan kita, menghina, menghisap-memeras kekayaan kita untuk kepentingan bangsa Belanda sendiri.

Perkosaan yang jahat itu tidak dapat persambungan dalam dunia seterusnya, yang di dalamnya bertambah-tambah kehebatan perlombaan imperialisme Barat, berebut kekayaan segenap dunia. Dan lama-kelamaan bangkitlah kembali dengan sehebat-hebatnya semangat perlawanan bangsa Indonesia, yang memang tak pernah padam dan tak pernah dipadamkan, dalam lebih 3 abad perkosaan oleh imperialisme Belanda itu. Sejarah kolonialisme Belanda di Indonesa adalah sejarah berpuluh-puluh pemberontakan bangsa Indonesia melawan imperialisme Belanda itu. Bergeloralah lagi di dalam kalbu bangsa Indonesia tekad yang berkobar-kobar berbangkit kembali sebagai satu bangsa yang merdeka dalam satu negara yang merdeka, melahirkanlah pergerakan teratur dalam bangsa Indonesia, yang didasarkan atas cita-cita keadilan dan kemanusiaan, menuntut pengakuan hak kemerdekaan tiap-tiap bangsa. Tidak tercegah, tidak tertahan tumbuhnya, meluas dan mendalam pergerakan ini dalam segenap lapisan dan segenap barisan bangsa Indonesia, betapa pun kerasnya, betapa pun buasnya betapa pun ganasnya kekuatan pemerintah Belanda berikhtiar mencegah dan menindasnya.

Di saat memuncaknya gelagat pergerakan itu yang seperti saat kelahiran anak dari kandungan ibunya, maka Tuhan Yan Maha Kuasa telah membelokkan perjaanan riwayat dunia, mengalih/memindahakn perimbangan kekuasaan di muka bumi, istimewa di daerah Lautan Teduh, untuk membantu pembinaan kelahiran itu.

Tuntutan Dai Nippo Teikoku, bertentangan degnan tujuan-tujuan imperialisme Barat, yaitu tuntutan hak kemerdekaan Asia atas dasar persamaan hak bangsa-bangsa, serta politik yang dengan tegas dan tepat dijalankan olehnya, menuju pembangunan negara-negara merdeka dan lingkungan kemakmuran bersama Asia Timur Raya, akhirnya telah menyebabkan Dai Nipoon Teikoku menyatakan perang kepada Amerika Serikat dan Inggris. Perang Asia Timur Raya ini, yang berkebetulan dengan saat memuncaknya perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesa dan pergerakan kemerdekaan bangsa-bangsa Asia yang lain, menjadilah sebagai puncak pertemuan perjuangan kemerdekaan segala bangsa Asia di daratan dan di kepulauan Asia.

Dengan mengakui dan menghargai tinggi keutamaan niat dan tujuan Dai Nipoon Teikoku dengan Perang Asia Timur Raya itu, maka tiap-tiap bangsa dalam lingkungan Asia Timur Raya atas dasar pembelaan bersama, wajiblah menyumbangkan sepenuhnya tenaganya dengan tekad yang sebulat-bulatnya, kepada perjuangan bersama itu, sebagai jaminan yang seteguh-teguhnya untuk keselamatan kemerdekaannya masing-masing.

Maka sekarang, telah sampailah perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia kepada saat yang berbahagia, dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat Indonesia, adil dan makmur, yang hidup sebagai anggota sejati dalam kekeluargaan Asia Timur Raya. Di depan pintu gerbang Negara Indonesia itulah rakyat Indonesia menyatakan hormat dan terima kasih kepada semua pahlawan-pahlawan kemerdekaannya yang telah mangkat.

Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa, berdasar atas segala alasan yang tersebut di atas itu, dan didorong oleh keinginan luhur supaya bertangung-jawab atas nasib sendiri, berkehidupan kebangsaan yang bebas, mulia, terhormat, maka rakyat Indonesia dengan ini: MENYATAKAN KEMERDEKAAN.

* Naskah ini tidak jadi dibacakan karena pada dinihari 17 Agustus 1945, pada saat Soekarno-Hatta, dkk., berkumpul di kediaman Marsekal Maeda untuk membahas pernyataan kemerdekaan, tidak ada satu pun orang yang hadir membawa naskah Pernyataan Kemerdekaan yang disusun di BPUPKI.
 
Puncak perjuangan yang pada akhirnya harus keluar dari mulut Soekarno, sebuah bukti sejarah bahwa ia memang layak mengambil posisi untuk menyatakan itu. Karena sebelum Proklamasi ini terjadi, sebelumnya juga sudah dibacakan dua proklamasi yaitu Proklamasi Gorontalo 23 Januari 1942 dan Proklamasi Cirebon 15 Agustus 1945. Namun kedua Proklamasi ini tidak diakui sebagai buah pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam arti sebagai hari peringatan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Bahkan dokumentasi Proklamasi Cirebon 15 Agustus 1945 juga tak ada. Bahkan dr. Soedarsono menceritakan bahwa Mr. Jusuf, seorang anggota PKI lama yang beristrikan seorang wanita Belanda juga membuat Proklamasi di Indramayu, suatu kabupaten dekat Cirebon. Namun dr. Soedarsono tidak menjelaskan kapan Mr. Jusuf membacakan proklamasinya. Bila hal ini benar, maka di bulan Agustus 1945 ada 3 Proklamasi yang dibacakan.

Dari cuplikan itu, aku mempertanyakan Proklamasi-Proklamasi yang jarang atau tidak diungkap dalam sejarah. Nanti, kalo masih ada waktu aku pun ingin membicarakannya... Karena sampai saat ini, di Indonesia banyak Proklamasi...



Ini adalah naskah yang sebenarnya hasil gubahan Muh.Hatta, A.Soebardjo, dan dibantu oleh Ir.Soekarno sebagai pencatat (tulisan tangan Soekarno, terlihat ada coretan koreksi).


Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17 - 8 - '45
Wakil2 bangsa Indonesia.


Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak pernah dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan dengan baik oleh wartawan BM Diah. Diah menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dan diketik oleh Sajuti Melik. Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.
 
 


Naskah asli proklamasi yang ditempatkan di Monumen Nasional. Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta

 

Teks diatas merupakan hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti Melik), salah seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan proklamasi.

Di sini ditulis tahun 05 sesuai dengan tahun Jepang yang kala itu adalah tahun 2605, karena pada saat itu Indonesia menggunakan kalender Jepang akibat dijajah Jepang. Tahun yang dipakai waktu itu adalah Tahun Kooki yang dimulai pada 661 SM, tahun di mana Kaisar Jimmu mendirikan Jepang. Artinya 661 SM = Tahun 1 Kooki, sehingga 1945 M = 2605 Kooki. Tahun Kooki sendiri saat ini sudah tidak digunakan lagi sejak Jepang kalah di Perang Dunia II. Gantinya, Jepang menggunakan tahun yang menunjukkan era kaisar. Jadi, saat ini di Jepang, tahun 1945 M lebih dikenal dengan nama Tahun 20 Shoowa, dibandingkan Tahun 2605 Kooki.


Seputar 17 Agustus 1945

Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00 (2 jam sblm pembacaan teks Proklamasi), ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Saat itu, tepat di tengah-tengah bulan puasa Ramadhan. Maklum mendadak!

"Pating greges", keluh Bung Karno setelah dibangunkan Dr. Soeharto, dokter kesayangannya. Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak pil brom chinine. Lalu ia tidur lagi. Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta.

Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah. "Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!", ujar Bung Karno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih. Tentu, lagu kebangsaan yang dinyanyikan saat itu tidak seperti yang kita dengar sekarang. Bahkan masih menjadi perdebatan apakah lagu Indonesia Raya benar-benar karya asli WR Supratman, ataukah 'terinspirasi' oleh lagu Perancis, "Les Marseilles", yg memiliki nada2 yg sangat mirip.

Lihat aja di sini: 
http://www.youtube.com/watch?v=6QvyLkdl1_s&feature=player_embedded
 

Dokumentasi Photo

Latief Hendraningrat tercenung memikirkan kelalaiannya. Karena dicekam suasana tegang, ia lupa menelpon Soetarto dari PFN untuk mendokumentasikan peristiwa itu (proklamasi). Untung ada Frans Mendoer dari IPPHOS yang plat filmnya tinggal tiga lembar (saat itu belum ada rol film). Sehingga dari seluruh peristiwa bersejarah  itu, dokumentasinya hanya ada  tiga; yakni sewaktu Bung Karno membacakan teks Proklamasi, pada saat pengibaran  bendera,  dan  sebagian  foto hadirin yang menyaksikan peristiwa itu. Maklum mendadak!

Saat tentara Jepang ingin merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa penting tersebut, Frans Mendoer, fotografer yang merekam detik-detik proklamasi, berbohong kepada mereka. Dia bilang tak punya negatif itu dan sudah diserahkan kepada Barisan Pelopor, sebuah gerakan perjuangan. Mendengar jawaban itu, Jepang pun marah besar. Padahal negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman Kantor harian Asia Raja. Setelah Jepang pergi, negatif itu diafdruk dan dipublikasi secara luas hingga bisa dinikmati sampai sekarang.




Soekarno membaca naskah Proklamasi yang sudah diketik Sajuti Melik dan telah ditandatangani Soekarno-Hatta. Pembacaan naskah Proklamasi oleh Ir Soekarno didampingi M Hatta di Pegangsaan Timur Jakarta. Lokasi ini atas usulan Soekarno yang semula diharapkan oleh Sukarni bahwa proklamasi dilakukan di Lapangan Ikada. Akan tetapi  Soekarno  menolak saran Sukarni. ” Tidak ,” kata Soekarno, ” lebih  baik dilakukan  di tempat kediaman saya di Pegangsaan  Timur. Pekarangan  di  depan  rumah cukup luas untuk ratusan orang. Untuk apa kita harus memancing-mancing  insiden ? Lapangan  IKADA adalah lapangan umum. Suatu rapat umum, tanpa diatur sebelumnya dengan penguasa-penguasa militer, mungkin akan menimbulkan salah faham. Suatu bentrokan  kekerasan antara rakyat dan penguasa militer yang akan membubarkan rapat umum tersebut, mungkin akan  terjadi. Karena itu, saya minta saudara sekalian untuk hadir di Pegangsaan  Timur 56 sekitar pukul 10.00 pagi .” Demikianlah keputusan terakhir dari pertemuan itu. Maklum Mendadak!

Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung sangat sederhana; tanpa protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor, dan tak ada pancaragam. Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar, serta ditanam hanya beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan yang yang terjadi pada sebuah upacara sakral yang dinanti-nanti selama lebih dari 300 tahun! Maklum mendadak!




Bendera Pusaka Sang Merah Putih adalah bendera resmi pertama bagi RI. Tetapi dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya dari kain sprei tempat tidur dan warna merahnya dari kain tukang soto! Maklum mendadak!



http://www.youtube.com/watch?v=8JyKAFVBEIE&feature=player_embedded#at=15
Soekarno membacakan naskah proklamasi di studio RRI tahun 1951. Dokumentasi yang sering kita dengar itu ternyata dibuat belakangan, karena saat itu tidak ada persiapan peliputan. Maklum mendadak!

http://www.youtube.com/watch?v=N3yk22eIIKg&feature=related
Fakta Seputar Proklamasi - Keiji TV



Mitos 17 dan Sekitarnya


Waktu suasana tenang kembali. Setelah Bung Karno duduk. Dengan suara rendah ia mulai berbicara; ” Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang  tepat. Di  Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan  ini untuk dijalankan tanggal 17 “. ” Mengapa justru diambil tanggal 17, mengapa  tidak sekarang saja, atau tanggal 16 ?” tanya Sukarni. ” Saya seorang yang percaya pada mistik”. Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku. Akan tetapi saya merasakan di dalam kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka suci. Pertama-tama kita sedang  berada  dalam bulan suci Ramadhan, waktu kita semua  berpuasa, ini berarti saat yang paling suci  bagi kita. tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu  Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat  suci. Al-Qur’an diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu  kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia “. Demikianlah antara lain dialog antara Bung Karno dengan para pemuda di Rengasdengklok sebagaimana ditulis Lasmidjah Hardi (1984:61).



Kalau begitu ceritanya, aku jadi berfikir:

Mungkin Soekarno lupa, bahwa Al-Qur'an surat 17  ayat 45 menceritakan tentang orang-orang kafir yang tertutup oleh hijab disebabkan mereka tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidupnya. Wajar saja, apabila negara yang kemudian terbentuk itu tidak pernah menjadikan Al-Qur'an sebagai sumber hukumnya. Ever and never..

"Dan apabila kamu membaca Al-Qur'an niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup."
(QS. Al-Israa', 17 : 45)